Advertise

mitra solusindo. Diberdayakan oleh Blogger.
 
Rabu, 07 Desember 2011

Tanggapi Positif Keluhan Pasien

1 comments

Mitra-solusindo.com, FAJAR -- Banyaknya keluhan pasien terkait pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Salewangang akhirnya ditindaklanjuti Komisi III DPRD Maros. Mereka kemudian turun melakukan inspeksi mendadak (sidak)di RSUD, Senin, 5 Desember. Sidak dipimpin Ketua Komisi III, Darwis Daud.

Selain warga Maros, pelayanan buruk juga dirasakan istri salah seorang anggota DPRD Maros, Supu Anwar Djalil beberapa waktu lalu. Saat sidak, rombongan langsung ke Poliklinik. Di tempat tersebut, dokter ahlinya belum datang, padahal sejumlah pasien sudah mengantre. Waktu juga sudah menunjukkan pukul 10.15 Wita. 

Rombongan kemudian memantau keadaan pasien di kelas III dan ruang VIP Melati. Mereka diterima Kepala Ruangan, Sunarmi S.Kep. Di hadapan anggota dewan, Sunarmi melaporkan keadaan ruangannya. Kata dia, mereka terkendala dalam hal komunikasi.

"Meskipun ini ruangan VIP tapi kami belum memiliki bel di kamar pasien. Sehingga mereka terkadang terkendala saat ingin memanggil dokter," bebernya.

Setelah berkeliling, rombongan diterima Direktur RSUD Salewangang, Eddy Mokhtar. Terkait pelayanan di RSUD, Eddy mengaku tidak pernah menutup-nutupi.

"Namanya juga pelayanan masyarakat, pasti ada kelebihan dan kekurangan. Dan itu tidak bisa kita tutup-tutupi," jelasnya.

"Kami memang mengakui, kurangnya tenaga dokter, apalagi dokter ahli yang memang tidak berdomisili di Maros membuat pasien tidak dapat diperiksa setiap waktu," kata Eddy.

Ketua Komisi III, Darwis Daud mengatakan, persoalan keluhan masuk tersebut sebagai bentuk kritikan. Oleh karena itu, dia berharap rumah sakit bisa membenahi sistem pelayanan dan ketenagaan yang masih jadi persoalan.

"Juga mengenai keterbatasan tenaga dokter spesialis," katanya. Dia juga menyarankan agar Jumat, Sabtu dan Minggu itu jadwalnya harus diatur supaya tidak kosong. "Kita berharap rumah sakit bisa terus berbenah untuk memperbaiki struktur pelayanan," katanya.

Hal senada diungkapkan anggota Komisi III DPRD Maros lainnya, Andi Said Patombongi. Dia meminta pihak rumah sakit  menjadikan hal ini sebagai saran dan kritik untuk maju, agar ke depannya dapat lebih baik dan mengetahui kelemahan.

Politikus PKS ini bahkan mengkritik kelakuan sebagian dokter yang terkadang terkesan memaksa pasien. Dicontohkan, salah satu kasus di bagian persalinan. "Seorang ibu yang ingin melahirkan dipaksa untuk dioperasi sementara bisa melahirkan normal. Itu patut disayangkan," katanya. (rin/har)

One Response so far.

  1. Egha says:

    Hmm ,,, sama - Saya juga pernah merasakan kekecewaan yang amat sangat pada RS NU Tuban. Waktu itu saya memeriksakan kehamilan istri saya, sudah daftar ternyata dokter belum datang , so di suruh nunggu.
    Setelah menunggu kurang lebih 3Jam setengah , sang Dokterpun tiba. setelah diperiksa - di USG - sang Dokter menuliskan reka medisnya plus resep yang dianjurkan untuk di beli. ok .
    setelah itu saya dan istri melanjutkan ke proses selanjutnya, yaitu pembayaran di loket kasir. KAGET SETENGAH MATI melihat tagihan total Rp. 425.000,- busyet Mahal Banget ni RS NU.
    setelah saya minta rinciannya ternyata di situ muncul biaya VISTE DOKTER Rp. 75.000,- sangat kecewa - masak Rumah sakit tidak menyediakan dokter ( karna kedatangan ( VISITE ) dokter kita yang nanggung )
    Gak Profesional banget - pantesan tiap hari Rumah sakitnya SEPI Pasien.

Leave a Reply

 
Mitra Solusindo News © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

You can add link or short description here