Mitra-Solusindo.com , Jakarta - Sebelum terkena penyakit radang kandung empedu dan batu empedu, pada 2,5 bulan lalu Ibu Negara Ani Yudhoyono sempat dirawat akibat terkena demam thyfoid. Adakah hubungan penyakit sebelumnya dengan penyakit radang kandung empedu saat ini.
Menurut DR Dr Rino Alvani Gani, SpPD, K-GEH, FINASIM, penyakit tifus adalah penyakit yang terkait dengan infeksi pencernaan. Sedangkan salah satu pemicu infeksi kandung empedu adalah juga karena infeksi saluran pencernaan.
"Penyakit infeksi saluran pencernaan bisa memicu radang pada kandung empedu dan juga batu. Kalau tidak salah dulu Bu Ani sempat sakit tifus, mungkin saja hal-hal itu menimbulkan infeksi kandung empedu, tapi ini hanya dugaan saya," ujar DR Dr Rino Alvani Gani, SpPD, K-GEH, FINASIM saat dihubungi detikHealth, Kamis (15/3/2012).
Dr Rino menuturkan sulit untuk menentukan mana yang terjadi lebih dulu antara radang kandung empedu atau batu empedu. Hal ini karena ada yang terkena radang terlebih dahulu, akibatnya cairan empedu mengental dan memicu batu.
Namun ada juga yang timbul batu empedu dulu sehingga menyebabkan kerusakan dinding empedu dan memicu radang. Pada umumnya yang terjadi di Indonesia biasanya radang terlebih dahulu baru timbul batu.
"Penyakit radang kandung empedu memang mau dibilang parah, enggak juga, tapi mau dibilang enggak itu parah juga karena kalau didiamkan cenderung berulang lagi atau kambuhan," ujar dokter yang berpraktek di RSCM.
Dr Rino menuturkan kalau kasusnya terus berulang maka nantinya tidak bisa lagi diobati dengan menggunakan antibiotik. Lagi pula saat terkena serangan radang bisa menimbulkan rasa sakit yang dapat merugikan pasien.
"Biasanya kalau sudah ada radang yang disertai dengan batu maka dokter akan menganjurkan untuk operasi, karena jika sudah terdapat batu satu-satunya pengobatan melalui operasi," ungkap dokter yang mendapatkan gelar Doktor Ilmu Penyakit Dalam pada tahun 2011.
Dr Rino menuturkan saat ini sudah canggih jadi recovery setelah operasi biasanya tidak lama, sekarang 2 hari setelah operasi pasien sudah bisa pulang dari rumah sakit dan setelah 1 minggu sudah bisa beraktivitas.
Tapi pada sebagian kasus kecil ada juga pasien yang mengalami radang kandung empedu tanpa disertai oleh batu, sehingga bisa diterapi dengan menggunakan obat-obatan seperti antibiotik.
Dr Rino menjelaskan gejala yang khas dari radang kandung empedu ini biasanya rasa nyeri atau sakit di perut kanan atas yang bisa menjalar hingga ke punggung belakang atau bahu kanan dan bisa disertai dengan demam.
(ver/ir)
Editor: Vera Farah Bararah - RayNa
[DETIKhaelth] COPYRIGHT © 2012
Menurut DR Dr Rino Alvani Gani, SpPD, K-GEH, FINASIM, penyakit tifus adalah penyakit yang terkait dengan infeksi pencernaan. Sedangkan salah satu pemicu infeksi kandung empedu adalah juga karena infeksi saluran pencernaan.
"Penyakit infeksi saluran pencernaan bisa memicu radang pada kandung empedu dan juga batu. Kalau tidak salah dulu Bu Ani sempat sakit tifus, mungkin saja hal-hal itu menimbulkan infeksi kandung empedu, tapi ini hanya dugaan saya," ujar DR Dr Rino Alvani Gani, SpPD, K-GEH, FINASIM saat dihubungi detikHealth, Kamis (15/3/2012).
Dr Rino menuturkan sulit untuk menentukan mana yang terjadi lebih dulu antara radang kandung empedu atau batu empedu. Hal ini karena ada yang terkena radang terlebih dahulu, akibatnya cairan empedu mengental dan memicu batu.
Namun ada juga yang timbul batu empedu dulu sehingga menyebabkan kerusakan dinding empedu dan memicu radang. Pada umumnya yang terjadi di Indonesia biasanya radang terlebih dahulu baru timbul batu.
"Penyakit radang kandung empedu memang mau dibilang parah, enggak juga, tapi mau dibilang enggak itu parah juga karena kalau didiamkan cenderung berulang lagi atau kambuhan," ujar dokter yang berpraktek di RSCM.
Dr Rino menuturkan kalau kasusnya terus berulang maka nantinya tidak bisa lagi diobati dengan menggunakan antibiotik. Lagi pula saat terkena serangan radang bisa menimbulkan rasa sakit yang dapat merugikan pasien.
"Biasanya kalau sudah ada radang yang disertai dengan batu maka dokter akan menganjurkan untuk operasi, karena jika sudah terdapat batu satu-satunya pengobatan melalui operasi," ungkap dokter yang mendapatkan gelar Doktor Ilmu Penyakit Dalam pada tahun 2011.
Dr Rino menuturkan saat ini sudah canggih jadi recovery setelah operasi biasanya tidak lama, sekarang 2 hari setelah operasi pasien sudah bisa pulang dari rumah sakit dan setelah 1 minggu sudah bisa beraktivitas.
Tapi pada sebagian kasus kecil ada juga pasien yang mengalami radang kandung empedu tanpa disertai oleh batu, sehingga bisa diterapi dengan menggunakan obat-obatan seperti antibiotik.
Dr Rino menjelaskan gejala yang khas dari radang kandung empedu ini biasanya rasa nyeri atau sakit di perut kanan atas yang bisa menjalar hingga ke punggung belakang atau bahu kanan dan bisa disertai dengan demam.
(ver/ir)
Editor: Vera Farah Bararah - RayNa
[DETIKhaelth] COPYRIGHT © 2012
Informasi pemasangan iklan
hubungi RayGa - telp. 0356712614 / 085645229854
atau klik di sini
Kebanyakan makan enak sich....
penyakit orang kaya emng aneh2....
Bisnis Mojokerto