BANYUMAS, Angin puting-beliung masih
mengancam wilayah Jawa Tengah bagian selatan memasuki Desember ini.
Kondisi ini terjadi akibat pemanasan lokal intensif yang menyebabkan
perubahan cuaca ekstrem yang membentuk awan comulunimbus, dan berpotensi
menyebabkan hujan deras disertai angin kencang.
Analis
cuaca Stasiun Meteorologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
(BMKG) Cilacap, Teguh Wardoyo, Minggu (4/12/2011), mengatakan, angin
puting beliung terutama mengancam wilayah Kabupaten Banyumas dan
Cilacap. Kondisi cuaca ekstrem ini menyebabkan hingga siang sering
panas, namun menjelang sore cuaca berubah mendung dan secara mendadak
turun hujan.
Kejadian terakhir, Jumat (2/12/2011)
petang, sekitar 15 rumah di Desa Cingebul, Kecamatan Lumbir, Kabupaten
Banyumas, rusak berat diterjang angin puting beliung. Kepala Desa
Cingebul Kusnadin mengatakan, sebagian besar rumah rusak parah akibat
tertimpa pohon tumbang. Hingga Minggu ini, warga juga masih bekerja
bakti menyingkirkan reruntuhan pohon yang melintang di jalan-jalan utama
desa.
Sementara angin puting-beliung disertai hujan
deras yang terjadi di kawasan Lumbir, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah
Sabtu sore (2/12/2011), menyebabkan puluhan rumah rusak. Terjangan
puting-beliung dan hujan yang terparah terjadi di Dusun Karang Reja dan
Purbakerta Kecamatan Lumbir. Sedikitnya 60 rumah rusak. Tiga di
antaranya roboh rata dengan tanah.
Dulah Yasir (45), salah satu warga yang rumahnya roboh mengaku, terjangan angin sangat kencang. Hujan deras juga menyebabkan daya rusak angin menjadi bertambah. Rumah Dulah Yasir roboh, akibat pohon tertimpa pohon sawo besar yang ada di samping rumahnya.
Dulah Yasir (45), salah satu warga yang rumahnya roboh mengaku, terjangan angin sangat kencang. Hujan deras juga menyebabkan daya rusak angin menjadi bertambah. Rumah Dulah Yasir roboh, akibat pohon tertimpa pohon sawo besar yang ada di samping rumahnya.
Selain rumah yang rusak parah
tertimpa pohon, puluhan rumah lain, gugusan atapnya terlempar dan pecah
diterjang puting beliung. Kendati tidak memakan korban jiwa, kerugian
akibat terjangan puting beliung ini diperkirakan mencapai ratusan juta
rupiah
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Banjarnegara, Aris Sudaryanto, menyebutkan, sejak Agustus, terjadi
delapan kali bencana puting beliung dan 51 kali bencana tanah longsor.
Total kerugian fisik diperkirakan mencapai Rp 1 miliar.
Sumber : KOMPAS.com -







