Mitra-solusindo.com, JAKARTA - Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji mengancam akan menboikot maskapai penerbangan Garuda Indonesia, karena dinilai menaikkan tarif penerbangan terlalu tinggi.
Baluki Ahmad, Ketua Umum Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh), mengatakan pada 2010 biaya penerbangan Jakarta-Jeddah sebesar US$1.050, sedangkan pada 2009 sebesar US$960.
"Sekarang harganya melonjak menjadi US$1.279," ungkapnya sore ini.
Memang, katanya, Garuda selalu menaikkan tarif penerbangan setiap tahun. Namun, kenaikan tarif tahun ini dirasakan sangat tinggi. Hal itu tentu sangat memberatkan jemaah umrah.
Untuk itu, lanjutnya, seluruh anggota Himpuh akan memboikot maskapai penerbangan tersebut, bila tidak ada respons positif dari pihak Garuda.
Jumlah anggota Himpuh saat ini sebanyak 228 perusahaan travel penyelenggara haji dan umrah. Setiap tahun sedikitnya ada 120.000 jemaah umrah yang diberangkatkan oleh anggota Himpuh.
Baluki menjelaskan dibandingkan dengan tarif maskapai penerbangan lainnya, harga Garuda sangat tinggi. Rata-rata tarif tiket Saudi Arabia Airlines, Qatar Airways, Etihad, Emirat, dan Singapore Airlines di bawah US$1.000.
Berdasarkan kesepakatan anggota Himpuh, lanjutnya, mereka ingin Garuda meninjau kenaikan tarif tersebut. "Beberapa anggota kami sudah mulai mengalihkan pilihan ke maskapai penerbangan selain Garuda, karena lebih murah," ujar Baluki.
Menurut dia, setidaknya ada dua implikasi dalam kenaikan tarif ini, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. "Untuk jangka pendek, para penyelenggara umrah akan mengalami kerugian, karena telah menerima pendaftaran dengan harga asumsi sebelum kenaikan," katanya.
Untuk jangka panjang, lanjutnya, hal itu akan memicu maskapai lain untuk ikut menaikkan tarif serupa. Pada akhirnya masyarakat akan membayar lebih mahal akibat kenaikan tarif ini. Bila itu yang terjadi, jemaah yang berumrah terpaksa membayar mahal.
(bas)
( BISNIS.com ) COPYRIGHT © 2011
Baluki Ahmad, Ketua Umum Himpunan Penyelenggara Umrah dan Haji (Himpuh), mengatakan pada 2010 biaya penerbangan Jakarta-Jeddah sebesar US$1.050, sedangkan pada 2009 sebesar US$960.
"Sekarang harganya melonjak menjadi US$1.279," ungkapnya sore ini.
Memang, katanya, Garuda selalu menaikkan tarif penerbangan setiap tahun. Namun, kenaikan tarif tahun ini dirasakan sangat tinggi. Hal itu tentu sangat memberatkan jemaah umrah.
Untuk itu, lanjutnya, seluruh anggota Himpuh akan memboikot maskapai penerbangan tersebut, bila tidak ada respons positif dari pihak Garuda.
Jumlah anggota Himpuh saat ini sebanyak 228 perusahaan travel penyelenggara haji dan umrah. Setiap tahun sedikitnya ada 120.000 jemaah umrah yang diberangkatkan oleh anggota Himpuh.
Baluki menjelaskan dibandingkan dengan tarif maskapai penerbangan lainnya, harga Garuda sangat tinggi. Rata-rata tarif tiket Saudi Arabia Airlines, Qatar Airways, Etihad, Emirat, dan Singapore Airlines di bawah US$1.000.
Berdasarkan kesepakatan anggota Himpuh, lanjutnya, mereka ingin Garuda meninjau kenaikan tarif tersebut. "Beberapa anggota kami sudah mulai mengalihkan pilihan ke maskapai penerbangan selain Garuda, karena lebih murah," ujar Baluki.
Menurut dia, setidaknya ada dua implikasi dalam kenaikan tarif ini, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. "Untuk jangka pendek, para penyelenggara umrah akan mengalami kerugian, karena telah menerima pendaftaran dengan harga asumsi sebelum kenaikan," katanya.
Untuk jangka panjang, lanjutnya, hal itu akan memicu maskapai lain untuk ikut menaikkan tarif serupa. Pada akhirnya masyarakat akan membayar lebih mahal akibat kenaikan tarif ini. Bila itu yang terjadi, jemaah yang berumrah terpaksa membayar mahal.
(bas)
( BISNIS.com ) COPYRIGHT © 2011







