Advertise

mitra solusindo. Diberdayakan oleh Blogger.
 
Selasa, 17 Januari 2012

Pemerintah Didesak Usut Kematian TKW Yani & Juju

0 comments
Mitra-solusindo.com, Jakarta - Yani Suryani binti Jumri Sumarga dan Juju Juwanah binti Enung Galib mungkin tidak pernah menyangka upayanya mencari sesuap nasi di Arab Saudi berakhir dengan kematian. Ada kejanggalan dalam kematian kedua tenaga kerja wanita (TKW) itu. Pemerintah pun didesak mengusut kematian mereka.

Jenazah keduanya dipulangkan ke Tanah Air pada 12 Januari lalu. Yani dinyatakan meninggal oleh otoritas negara penerima karena penyakit epilepsi. Penyakit yang katanya membuat perempuan 39 tahun asal Kabupaten Bandung itu sering membentur-benturkan dirinya sehinga tubuhnya memar dan luka.

"Pemerintah jangan hanya mengamini pernyataan dari Saudi. Sebab ini banyak luka-lukanya. Jangan mengamini saja kalau Yani ini meninggal karena epilepsi. Seharusnya klarifikasi ke keluarga Yani, yang bersangkutan punya epilepsi tidak. Karena menurut keluarga, Yani tidak menderita epilepsi," tutur staf advokasi Migrant Care, Nurharsono, kepada detikcom, Selasa (17/1/2012).

Dia menyayangkan pemerintah hanya memulangkan jenazah Yani dan menerima begitu saja penjelasan dari pihak Saudi. Padahal ada kejanggalan dalam kematian itu. Apalagi dulu sebelum berangkat ke Saudi, Yani sempat menjalani medical check up dan dinyatakan sehat. Nur khawatir jika hal ini dibiarkan, akan muncul Yani-Yani lainnya.

"Nanti ada TKW kita yang dianiaya tapi disebut menganiaya diri sendiri. Jangan sampai kasus kekerasan pada TKI kita terulang," lanjut Nur.

Tidak hanya itu, Yani dikabarkan meninggal sejak 22 November 2010. Namun jenazahnya tiba di Tanah Air setahun setelahnya. Nur berharap pemerintah dapat bekerja lebih cepat dalam mengusut kasus kematian dan kekerasan pada TKI dan dalam pemulangan yang bersangkutan.

"Jangan sampai Yani jadi tumbal," harapnya.

Sedangkan TKW Juju Juwanah yang juga dipulangkan pada 12 Januari lalu, dikabarkan meninggal pada 28 September 2011. Ada yang janggal terkait informasi penyebab kematian Juju. Surat dari Kemlu mengatakan Juju meninggal karena melarikan diri dari lantai 3 rumah majikan dengan menggunakan seprei. Sedangkan surat dari KJRI Jeddah mengatakan Juju meninggal karena gagal jantung.

"Kenapa bisa ada satu orang meninggal informasi penyebab kematiannya berbeda. Seharusnya ada informasi yang jelas pada keluarga," sambung Nur.

Situs Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) menyebut klaim asuransi kematian untuk Juju telah dibayarkan senilai Rp 55 juta. Gaji TKW asal Majalengka ini yang sebesar 800 riyal pada 20 Desember 2011 sudah ditransfer oleh majikannnya melalui rekening Subdit Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja di Luar Negeri (PPTKLN) Kemnakertrans.

BNP2TKI menyatakan Juju meninggal karena sakit gagal jantung dan gagal saluran pernapasan, setelah sebelumnya dirawat di Rumah Sakit King Fahd, Taif, Arab Saudi.

Sedangkan klaim asuransi kematian Yani masih diurus. Gajinya sebesar 4.800 Riyal oleh majikannya sudah ditransfer pada 16 Oktober 2011 melalui rekening Subdit PPTKLN Kemnakertrans.

(vit/nrl)
editor : Nurvita Indarini


       [DETIK.com] COPYRIGHT © 2012

Leave a Reply

 
Mitra Solusindo News © 2011 DheTemplate.com & Main Blogger. Supported by Makeityourring Diamond Engagement Rings

You can add link or short description here